Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus dan Jenisnya

 


Terdapat ragam jenis-jenis anak berkebutuhan khusus yang patut Anda ketahui. Kebutuhan khusus adalah istilah umum untuk beragam diagnosis, dari yang cepat sembuh hingga yang akan menjadi tantangan hidup dan yang relatif ringan hingga yang berat.

Anak berkebutuhan khusus mungkin akan mengalami keterlambatan perkembangan, kondisi medis, kondisi kejiwaan, dan/atau kondisi bawaan yang menyertainya. Kebutuhan khusus tersebut memerlukan akomodasi agar anak dapat mengembangkan potensinya secara maksimal.

taboola mid article

Anak berkebutuhan khusus adalah sebutan yang biasa digunakan untuk membantu para orang tua memperoleh layanan yang dibutuhkan, menetapkan tujuan yang tepat, dan memperoleh pemahaman tentang kondisi anak mereka serta tekanan-tekanan yang mungkin dihadapi keluarga.

Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus didefinisikan sebagai anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.


Tipe atau jenis-jenis anak berkebutuhan khusus ada bermacam-macam, masing-masing memiliki penyebutan yang sesuai dengan bagian dari diri anak yang mengalami hambatan. Hambatan tersebut baik yang telah ada sejak lahir, maupun karena kegagalan atau kecelakaan pada masa tumbuh-kembangnya.


Karakteristik anak berkebutuhan khusus dan hambatan yang mereka alami sering kali menyulitkan mereka mengakses layanan publik, seperti fasilitas di tempat umum yang tidak aksesibel bagi mereka, hingga layanan tumbuh kembang dan pendidikan yang relatif membutuhkan usaha dan biaya ekstra.

Perbedaan karakteristik dan kebutuhan mereka dibanding anak-anak pada umumnya membutuhkan bentuk penanganan dan layanan khusus yang sesuai dengan kondisinya. Perbedaan tersebut tak boleh menjadi alasan untuk menghindari atau menelantarkan mereka, melainkan justru membuahkan kesadaran untuk menghargai keragaman individu dan memberi perhatian dan layanan seideal mungkin.

 

Jenis-Jenis Anak Berkebutuhan Khusus

Menurut Kauffman & Hallahan (2005) dalam Bendi Delphie (2006) tipe atau jenis-jenis anak berkebutuhan khusus yang selama ini menyita perhatian orang tua dan guru adalah 

(1) tunagrahita (mental retardation) atau anak dengan hambatan perkembangan (child with development impairment), 

(2) kesulitan Belajar (learning disabilities) atau anak yang berprestasi rendah, 

(3) hiperaktif (Attention Deficit Disorder with Hyperactive), 

(4) tunalaras (Emotional and behavioral disorder), 

(5) tunarungu wicara (communication disorder and deafness), 

(6) tunanetra atau anak dengan hambatan penglihatan (Partially seeing and legally blind), 

(7) autistik, 

(8) tunadaksa (physical handicapped), dan

 (9) anak berbakat (giftedness and special talents).

 

Berikut penjelasan khusus dari jenis-jenis anak berkebutuhan khusus;

1. Anak disabilitas penglihatan adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatan berupa kebutaan menyeluruh (total) atau sebagian (low vision).

 

2. Anak disabilitas pendengaran adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran, baik sebagian ataupun menyeluruh, dan biasanya memiliki hambatan dalam berbahasa dan berbicara.

 

3. Anak disabilitas intelektual adalah anak yang memiliki inteligensia yang signifikan berada di bawah rata-rata anak seusianya dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku, yang muncul dalam masa perkembangan.

 

4. Anak disabilitas fisik adalah anak yang mengalami gangguan gerak akibat kelumpuhan, tidak lengkap anggota badan, kelainan bentuk dan fungsi tubuh atau anggota gerak.

 

5. Anak disabilitas sosial adalah anak yang memiliki masalah atau hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial, serta berperilaku menyimpang.

 

6. Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD) adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan, yang ditandai dengan sekumpulan masalah berupa gangguan pengendalian diri, masalah rentang atensi atau perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas, yang menyebabkan kesulitan berperilaku, berpikir, dan mengendalikan emosi.

 

7. Anak dengan gangguan spektrum autisma atau autism spectrum disorders (ASD) adalah anak yang mengalami gangguan dalam tiga area dengan tingkatan berbeda-beda, yaitu kemampuan komunikasi dan interaksi sosial, serta pola-pola perilaku yang repetitif dan stereotipi.

 

8. Anak dengan gangguan ganda adalah anak yang memiliki dua atau lebih gangguan sehingga diperlukan pendampingan, layanan, pendidikan khusus, dan alat bantu belajar yang khusus.

 

9. Anak lamban belajar atau slow learner adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit dibawah rata-rata tetapi belum termasuk gangguan mental. Mereka butuh waktu lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik.

 

10. Anak dengan kesulitan belajar khusus atau specific learning disabilities adalah anak yang mengalami hambatan atau penyimpangan pada satu atau lebih proses psikologis dasar berupa ketidakmampuan mendengar, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja dan berhitung.

 

11. Anak dengan gangguan kemampuan komunikasi adalah anak yang mengalami penyimpangan dalam bidang perkembangan bahasa wicara, suara, irama, dan kelancaran dari usia rata-rata yang disebabkan oleh faktor fisik, psikologis dan lingkungan, baik reseptif maupun ekspresif.

 

12. Anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa adalah anak yang memiliki skor inteligensi yang tinggi (gifted), atau mereka yang unggul dalam bidang-bidang khusus (talented) seperti musik, seni, olah raga, dan kepemimpinan.

 

 

 

Komentar